Kutacane – Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Mashudi mejenguk warga binaan pemasayarakatan (WBP) Kutacanie, Selasa (11/3/2025). Ia mengajak penguni lapas ini, untuk sama-sama berbenah dan menindaklanjuti permasalahan di sana.
“Mari kita benahi bersama Lapas Kutacane. Warga binaan adalah keluarga kita juga, saudara kita. Saya berjanji, akan menindaklanjuti permasalahan dan semua keluhan warga binaan,” kata Mashudi di hadapan ratusan WBP di lapas itu.
Selain itu, Mshudi juga meminta dukungan dari Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry, anggota DPRD dan pihak terkait lainnya. Ia pun menawarkan kepada WBP untuk mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Nusakambangan.
Ketahanan Pangan Nasional
“Kalian akan mendapat pelatihan, dan apabila telah berproduksi akan diberikan imbalan berupa premi, yang sebagian akan ditabung sampai pulang bebas,” tuturnya.
Peternakan, budidaya ikan dan udang, pertanian serta peluang UMKM lainnya menjadi tawaran yang disampaikan Mashudi. Sehingga, Lapas Kutacane kedepannya diharapkan bisa menjadi bagian dari lumbung ketahanan pangan nasional.
“Tanahnya dari pak bupati, diolah oleh warga binaan. Seperti yang saya liat sepanjang jalan banyak ladang jagung,” canda Mashudi, disambut tepuk tangan riuh warga binaan Lapas Kutacane.
Berbagai upaya pun terus dioptimalkan untuk menurunkan over kapasiras di lapas dan rutan. Selain mengupayakan bangunan lapas rutan yang baru, juga optimalisasi pemberian hak bersyarat dan redistribusi warga binaan ke lapas rutan yang lebih rendah huniannya.
Over Kapasitas
Selain Lapas Kutacane, terdapat beberapa lapas rutan lagi di Aceh yang over kapasitas lebih dari 300% dan harus segera direlokasi atau penataan ulang. Diantaranya seperti Lapas Bireun (480%) Lapas Idi (600 %) dan Lapas Lhoksemawe (300 %).
Pelayanan makan dan layanan warga binaan lainnya tetap diberikan sesuai ketentuan. Khususnya terkait tuntutan warga binaan untuk standar makanan yang lebih baik.
“Saya sangat prihatin ada warga binaan yang harus tidur di luar kamar hunian, karena kamar hunian yang ada tidak mencukupi. Kapasitas yang hanya untuk 100 orang, harus terisi 386 orang, over 300 %. Sedangkan kekuatan petugas lenjagaannya 24 orang, 7 orang per shift,” kata Mashudi
Ajakan Mashudi disambut dengan semangat Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry. Selain mengajak warganya di Lapas Kutacane untuk terus menjalani pidana dengan baik, ia pun menghibahkan 4,1 hektar tanah untuk relokasi lapas agar lebih layak.
Diinformasikan, puluhan napi di Lapas Kuta Cane melarikan diri, Senin (10/3/2025) kemarin. Terkini, dari 52 orang warga binaan yang melarikan diri, sudah 21 orang yang tertangkap dan menyerahkan diri.
Bahkan, ada keluarganya langsung yang mengantarkan mereka kembalil ke lapas. Kepada 31 orang napi lagi yang masih berkeliaran di luar lapas, diharapkan segera kembali. (rel)